Selasa, 27 Januari 2015

Hidup dan Mati dalam Kehidupan Dunia


Pemakaman Raja Abdullah dihadiri sejumlah pemimpin dunia
Raja Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz meninggal pada hari Jum’at, 23-01-2015 pada usia 90 tahun. Sejumlah pemimpin dunia berkumpul di masjid besar di ibukota Saudi Arabia, Jumat, untuk menghadiri pemakaan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan Nawa Sharif dan pemimpin Sudan serta Etiopia bergabung dengan sejumlah petinggi untuk mengikuti shalat bagi mendiang Raja. Jenazah Raja Abdullah di atas tandu sederhana diusung oleh anggota keluarga diikuti umat lain. Mengikuti ajaran Islam yang murni, almarhum dimakamkan tanpa penanda seperti juga pendahulunya, Raja Fadh yang tutup usia pada 2005.

Raja Bahrain, Hamad, Amir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani, utusan dari Uni Emirat Arab dan Amir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah juga hadir dalam pemakaman beserta para pangeran saudi, ulama dan pengusaha. Para pemimpin dunia lainnya mengucapkan bela sungkawa dan beberapa turut hadir ke negeri penjaga dua tanah suci umat Islam tersebut. Salah satu raja terkaya dalam sejarah tersebut dimakamkan dengan cara sederhana, tanpa upacara khusus, tanpa taburan bunga dan di tempat pemakaman umum biasa, menunjukkan kesederhanaan dan kemudahan ajaran Islam. Bendera kerajaan yang bertuliskan kalimat tauhid pun tetap berkibar setiang penuh dan memang tak pernah dikibarkan setengah tiang.

Berbagai berita kematian sampai kepada kita mewarnai kehidupan kita. Dari lingkungan tetangga kita, berita dalam negeri kita, sampai internasional. Dari usia lanjut maupun bayi, dari sakit, bencana sampai korban perang. Semua berita itu sampai kepada kita seakan mengingatkan bahwa kita juga akan mati menyusul mereka entah kapan. Apakah peringatan itu berlalu begitu saja? Banyakkah dari kita yang mengambil pelajaran?

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (al-Quran, surat al-Mulk: 1-2).

Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (al-Quran, surat Al A´raaf : 25)

Hidup dan mati di kehidupan ini terus terjadi, ini kehidupan dunia sebagai ujian, bukan sebagai tempat yang abadi. Orang-orang yang tidak beriman menganggap kehidupan itu hanya di dunia ini saja. Namun orang beriman meyakini bahwa kehidupan akan ada lagi setelah kematian di dunia yaitu kehidupan akhirat sehingga kehidupannya di dunia digunakan untuk mempersiapkan hidupnya di akhirat dengan cara berbuat baik, sabar dan beribadah mendekatkan diri kepada Allah, tuhan yang menciptakan dan memberinya kehidupan.

-- artikel - ramaihidup.blogspot.com --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar