Kamis, 15 Februari 2018

Bersyukur itu dengan Meninggalkan Maksiat


Ternyata makna bersyukur bukan hanya mengucapkan alhamdu lillah dengan lisan, meyakini dan mengakui bahwa semua ni'mat adalah dari Allah, tetapi bersyukur itu juga harus dilakukan dengan amal perbuatan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

Pantas saja disebutkan bahwa hanya sedikit manusia yang benar-benar bersyukur. Karena banyak manusia terjerumus pada kemaksiatan.

... ۚ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

... Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
(-Surat Al-Baqarah, Ayat 243)

Semoga kita segera bertaubat dengan benar dan menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
(-Surat Al-Baqarah, Ayat 152)

-- artikel . ramaihidup.blogspot.com --
-----------


- inspirasi dari:


Bersyukur itu Meninggalkan Maksiat
========

Allah ta'ala memerintahkan agar kita senantiasa mensyukuri nikmat yang didapatkan dan tidak kufur kepadaNya..

Allah ta'ala berfirman:

وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ   (152   

"Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian kufur (ingkar) kepada-Ku". (QS. Al-Baqarah: 152)

Sekumpulan para ulama salaf berkata:

"Syukur adalah meninggalkan maksiat".

Sebagian dari mereka ketika ditanya apa syukur itu... ?

Maka mereka menjawab: "Syukur adalah tidak menggunakan sedikitpun dari nikmat yang Allah ta'ala berikan untuk kemaksiatan".

#tadabbur_ayat
Diterjemahkan oleh: Andri Abdul Halim Al_Khalil, dari @tadabborr (telegram.me/tadabborr)
---------------------
📝 Bc Tgram "Islamic Center Unaiza_Indo". https://telegram.me/jalyat_indo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar