Senin, 05 Maret 2018

Tujuan Hidup

Tujuan hidup manusia di dunia ini adalah kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan hakiki dapat dicapai dengan beriman dan mengerjakan kebaikan. Hal tersebut tercantum dalam al-Quran, Kalam Allah. Allah adalah Tuhan seluruh alam, satu-satunya yang dapat memberikan kebahagiaan yang hakiki kepada manusia.

الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
(-Surat Ar-Ra'd, Ayat 29)

Cara beriman yang benar adalah dengan mengikuti cara beriman Nabi dan para Shahabat beliau. Hal ini bisa dipelajari dari al-Quran, hadits nabi dan atsar shahabat yang shohih, dengan bimbingan ulama yang lurus.  Nabi adalah seorang manusia yang diutus oleh Allah dengan wahyu-Nya untuk menyampaikan petunjuk Allah kepada manusia.

Di antara kebaikan yang dimaksud adalah sebagaimana tercantum pada ayat berikut.

... وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

..., tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
(-Surat Al-Baqarah, Ayat 177)

Dan ayat:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,
(-Surat An-Nisa', Ayat 36)

Orang-orang yang berbuat kebaikan akan mendapat kebahagiaan dari Allah di dunia dan di akhirat.

فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
(-Surat Ali 'Imran, Ayat 148)

Jadi, tujuan hidup adalah kebahagiaan hakiki yang pasti akan dicapai dengan beriman kepada Allah, taat dan beribadah kepada-Nya dan berbuat kebaikan yang lain sesuai petunjuk-Nya.

-- Artikel.   ramaihidup.blogspot.com --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar